RSS

Islamnya Sa’ad Bin Abi Waqas

Islamnya Sa’ad Bin Abi Waqas
Namanya adalah Sa’ad bin Malik (Abu Waqas) bin Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah. Nasabnya berkumpul bersama nasab Rasul SAW pada Kilab bin Murrah. Dia adalah termasuk salah seorang sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Saat Rasulullah wafat beliau telah ridla padanya. Ibunya bernama Hannah binti Sufyan bin Abdu Syamsin yang belum mau masuk Islam. Berikut kisah masuk Islamnya Sa’ad yang dramatik.
Sa’ad berkata: Sebelum aku masuk Islam aku bermimpi, sampai tiga malam berturut-turut, sepertinya aku tenggelam dalam berlapis kegelapan, yang sebagian kegelapan di atas kegelapan yang lain. Ketika aku memijak keras-keras di tanah datar yang gelap, tiba-tiba bulan menyinari aku. Aku melihat Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib dan Abu Bakar As Shiddiq, aku bertanya: Sejak kapan kalian di sini? Mereka menjawab: Saat ini juga.
Kemudian ketika aku berada di siang harinya datang kepadaku berita bahwa Rasulullah SAW menyeru kepada Agama Islam dengan sembunyi-sembunyi, maka aku mengerti bahwa Allah menghendaki kebaikan pada diriku, dan menghendaki untuk mengeluarkan aku dari kegelapan menuju Islam yang terang benderang.
Maka aku bersegera pergi menghadapnya, sehingga aku bertemu beliau di jalan bukit Jiyad-salah satu jalan bukit Makkah- beliau sedang shalat Ashar, lalu aku masuk Agama Islam, tidak ada yang mendahuluiku selain orang-orang yang telah aku lihat di dalam mimpi.
Kemudian Sa’ad melanjutkan riwayat tentang kisah masuk Islamnya dan berkata: Ketika ibuku mendengar tentang kebaikan Islamku, kemarahannya berkobar. Aku adalah seorang pemuda yang taat dan cinta kepadanya. Maka menghadaplah dia kepadaku dan berkata: Hai Sa’ad!, agama apakah yang kamu peluk sehingga kamu berpaling dari agama ibu dan bapakmu….. demi Allah, tinggalkanlah agamamu yang baru itu, atau aku tidak makan dan minum sampai aku mati….. Maka terbelah hatimu karena menyusahkan diriku, kamu akan dimakan penyesalan atas perbuatan yang kamu lakukan, dan manusia sungguh akan merubah hubungan denganmu selama-lamanya.
Lalu aku menjawabnya: Ibu, janganlah kamu lakukan itu. Aku tidak akan meninggalkan agama baruku karena apapun…. Ibu, sesungguhnya aku sangat mencintaimu, namun demikian sungguh cintaku kepada Allah dan Rasul-Nya melebihi cintaku kepadamu. Demi Allah sekiranya kamu memiliki seribu jasad, lalu darimu keluar jasad demi jasad, akupun tidak akan meninggalkan agama baruku.
Maka ketika dia melihat kesungguhan dariku, tiba-tiba terjadilah sesuatu pada dirinya, dia mau makan dan minum meski dengan terpaksa. Maka Allah menurunkan ayat mengenai kami dalam firman-Nya: “ Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik….”(MZM)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS