RSS

GADIS SMAKER BERBAJU KUNING

GADIS SMAKER BERBAJU KUNING
(Muh. Zuhal Ma’ruf)
Ada semacam mitos yang saya dengar ketika saya nyantri di Lirboyo, yaitu bahwa jika waktunya ngaji alfiyah santri diuji dengan salah satu dua hal, orang tua meninggal atau tergoda cewek (kasmaran). Meski yang terjadi sebenarnya adalah persamaan waktu atas terlaksananya kehendak Allah dengan moment ngaji alfiyah, berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya “mitos” di atas memang sering juga terjadi. Seorang teman yang tergolong pandai dari Sumatera sebut saja A terkena panah asmara sampai-sampai akhirnya boyong beberapa waktu menjelang kelas I Tsanawiyah di mana alfiyah ibnu malik mulai dikaji.>>> BACA SELANJUTNYA

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

INTERNET: MEDAN PERANG AQIDAH

INTERNET: MEDAN PERANG AQIDAH
Oleh: Muh. Zuhal Ma’ruf
Islam, IPTEK dan IT
Jika dicari agama yang paling siap dengan perkembangan IPTEK, maka Islam-lah jawabannya. Hal ini tentu saja bukan sekedar klaim, tetapi didasarkan pada beberapa hal, di antaranya: 1.Kata pertama dalam wahyu pertama yang turun adalah Iqra’ (bacalah). 2. Ada banyak ayat yang secara tersurat atau tersirat bersinggungan dengan masalah ilmiah. 3. Kata ilmu dan derifatnya adalah kata yang sering disebut dalam Al Qur’an. Meski demikian Al Qur’an bukanlah buku ilmiah, ia adalah kitab suci dengan fungsi utama sebagai petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.>>>baca selanjutnya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KLARIFIKASI PADA NASH

KLARIFIKASI PADA NASH
Oleh: Muh. Zuhal Ma’ruf
Salah satu cara untuk mengecek kebenaran suatu paham keagamaan apakah ia benar menurut Islam ataukah justru melenceng adalah dengan mengklarifikasikan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam Sejarah Islam dengan Nash Al Qur’an dan Al Hadits. Hal ini didasarkan pada keadaan di mana sebenarnya apa yang terjadi sepanjang sejarah semesta termasuk sejarah umat manusia khususnya sejarah umat Islam banyak difirmankan oleh Allah dalam Al Qur’an atau disabdakan oleh Rasulullah dalam Hadits beliau. Tentu saja dibutuhkan kebesaran jiwa untuk melakukan upaya klarifikasi ini. Yaitu dengan menanggalkan rasa iri, ta’asshub madzhab dan juga sifat takabbur. Tiga sifat tadi sering menjadi penutup mata hati untuk melihat kebenaran meski sebenarnya kebenaran itu demikian nyata dan terang benderang bagi siapapun.
Salah satu peristiwa bersejarah umat Islam yang bisa dijadikan contoh untuk upaya klarifikasi ini adalah peristiwa penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad II Al-Fatih dan tentaranya pada 1453 M. Hadits yang kita jadikan rujukan adalah: “Konstantinopel akan ditaklukkan oleh tentara Islam. Rajanya adalah sebaik-baik raja & tentaranya adalah sebaik-baik tentara.”
(HR Ahmad bin Hanbal, al-Musnad IV/335)
Dengan Hadits di atas kita bisa mengklarifikasi beberapa hal terkait paham keagamaan, di antaranya:
1. Aqidah yang dianut oleh Muhammad II Al-Fatih adalah pasti benar. Karena jika salah tidak mungkin dipuji oleh Rasulullah. Beliau seorang Ahlus Sunnah wal Jama’ah Maturidiyah. Berarti Aqidah Maturidiyah adalah Aqidah yang lurus.
2. Aqidah yang dianut oleh mayoritas tentara Al-Fatih adalah benar. Karena jika salah tidak mungkin dipuji oleh Rasulullah. Mayoritas rakyat Turki Utsmani, demikian pula tentaranya adalah pengikut paham Ahlus Sunnah wal Jama’ah Asy’ariyah-Maturidiyah. Berarti Aqidah Asy’ariyah-Maturidiyah adalah Aqidah yang lurus.
3. Thariqah Naqsabandiyah yang dianut oleh Syaikh Syamsuddin, Guru utama paling berpengaruh bagi Al-Fatih adalah Thariqah yang lurus. Karena jika salah tidak mungkin memiliki pandangan mata batin Mukasyafah seperti itu. Tidak mungkin menerima tugas dari Allah membimbing Raja terbaik.
4. Sikap melindungi penganut agama lain adalah benar. Karena jika salah tidak mungkin dilakukan oleh Al-Fatih saat memasuki Konstantinopel. Mengingat Al-Fatih adalah sosok yang sangat kuat dalam aspek religiusitasnya.
Tentang biografi Al-Fatih, peran Syaikh Syamsuddin, religiusitas Al-Fatih dan tentaranya serta jalannya peperangan bisa dilacak, tulisan tentang topik ini melimpah ruah di internet. Meski ada juga yang aneh -atau lebih tepatnya lucu mungkin- ketika saya mencoba mengikuti ragam komentar dan polemik tentang topik ini. Misalnya ada yang menafikan sosok Syaikh Syamsuddin, karena menurutnya mustahil seorang musyrik (Naqsabandi dianggap Thariqah sesat, syirik) melaksanakan tugas yang demikian pentingnya. Ada pula yang menolak dengan mengatakan bahwa maksud hadits tersebut bukanlah Muhammad II Al-Fatih, melainkan tokoh lain yaitu Bani Ishaq dan terjadinya nanti di akhir zaman. Yang sangat mengherankan adalah pernyataan bahwa mustahil bagi Turki Utsmani yang dianggap menjadi pelopor beragam bentuk kesyirikan mengemban misi suci yang demikian penting dan hebatnya. Dalam pandangan mereka mustahil pula bagi Turki Utsmani mendapat pujian dan sanjungan dari Rasulullah. Karena dalam pandangan mereka Turki Utsmani adalah pelopor gerakan Tasawuf, penghargaan pada makam shalihin dan penjaga tradisi muslim sunni. Hal-hal yang dianggap sebagai virus TBC oleh mereka. Timbul juga pertanyaan dalam hati saya: “Mengapa HTI gencar mengupayakan tegaknya kembali Khilafah dengan Turki Utsmani sebagai acuan, sedangkan aqidahnya justru banyak mengacu pada Wahabi yang memberontak, merongrong dan dalam kadar tertentu meruntuhkan Khilafah Turki Utsmani?”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS